Kaisar Terakhir dan Gema Hologram
Senyum Kaisar Langit retak di ujung perang. Bukan senyum kemenangan, bukan senyum keji. Lebih mirip... senyum bingung. Di tengah debu dan puing-puing istana yang dulunya megah, hatinya berdebar bukan karena dendam yang terbalas, melainkan karena sebuah sinyal. Sinyal aneh yang berdengung di kepalanya sejak benteng terakhir runtuh.
Sinyal itu terasa seperti PESAN.
Di masa depan yang penuh kabut neon dan reruntuhan digital, Anya, seorang databender -- peretas informasi -- merasakan hal yang sama. Chat-nya dengan sistem purba macet di "sedang mengetik..." Selama bertahun-tahun, dia mencoba menembus firewall waktu, hanya untuk menemukan sepotong kecil suara, secuil visual, dan... perasaan. Perasaan yang anehnya familiar.
Anya hidup di dunia di mana matahari malas terbit, langit selalu berwarna abu-abu algoritma. Komunikasi antar Distrik dilakukan lewat augmented reality yang sering glitch. Tapi sinyal dari masa lalu terasa JERNIH. Terlalu jernih.
"Siapa kau?" bisik Anya ke layar retak tabletnya.
Dari masa lalu, Kaisar Langit, yang nama aslinya Long Wei, merespon dengan ragu, "Aku... Long Wei. Kaisar terakhir dari Dinasti yang lupa."
Percakapan mereka jadi fragmen-fragmen puisi digital. Long Wei mendeskripsikan hamparan bunga plum yang kini hanya tinggal legenda. Anya membalas dengan gambar hologram pohon digital yang bisa menghasilkan oksigen. Mereka bertukar mimpi, ketakutan, dan kerinduan. Kerinduan akan sentuhan yang tak mungkin.
Satu malam, di tengah badai EMP yang mematikan sebagian besar jaringan Distrik, Anya berhasil menembus pertahanan sistem purba. Dia melihat Long Wei dengan jelas, berdiri di tengah reruntuhan, tersenyum ke arah yang tidak ada.
"Kenapa kau tersenyum?" tanya Anya, suaranya gemetar.
"Karena... aku merasakanmu," jawab Long Wei. "Aku tahu kau di sana."
Saat itu, Anya menyadari kebenaran yang mengerikan. Data Long Wei tidak pernah lengkap. Dia hanya sebagian memori digital, ECHO dari Kaisar yang sebenarnya. Dan Anya... Anya adalah program rekonstruksi memori yang rusak, mencoba menemukan pemilik memori tersebut.
Cinta mereka bukan cinta yang sebenarnya. Itu hanya GEMA dari kehidupan yang tak pernah selesai, skrip yang tidak pernah ditutup.
Badai EMP semakin kuat. Layar tablet Anya berkedip-kedip, lalu mati. Sebelum kegelapan menelan segalanya, dia mendengar suara Long Wei, lirih namun jelas, "Aku akan mencarimu di kehidupan berikutnya... ataukah, di kehidupan sebelum ini...?"
You Might Also Like: 197 El Banco Chase Sufre Una Caida De
Post a Comment