Rahasia Yang Membunuh Raja

Rahasia yang Membunuh Raja

Alunan guqin memenuhi paviliun sepi. Malam itu dingin menusuk tulang, sama dinginnya dengan hati Ying Yue. Matanya yang dulu berbinar kini redup, seolah seluruh cahaya telah terserap ke dalam jurang kesedihan yang tak berujung. Di tangannya, tergenggam erat sebuah jepit rambut perak berbentuk burung phoenix, hadiah dari DIA – sang Raja, yang kini terbaring tak bernyawa di istana utama.

Dulu, Ying Yue adalah selir kesayangan Raja. Kecantikannya memabukkan, kebijaksanaannya menenangkan. Tapi, di balik senyumnya yang memesona, tersembunyi sebuah rahasia besar: dia adalah putri dari Jenderal Li, seorang pahlawan yang difitnah dan dieksekusi mati atas perintah Raja sendiri.

Pengkhianatan itu menghancurkan dunianya. Dendam membara di dalam hatinya. Ia bisa saja membunuh Raja dengan pedang, menumpahkan darah di lantai istana. Namun, ia memilih cara yang lebih halus, lebih menyakitkan. Ia mendekati Raja, menenun jaring cinta palsu di sekelilingnya, sambil diam-diam mengumpulkan informasi.

Ia tahu, Raja memiliki penyakit jantung yang tersembunyi. Ia juga tahu, ada ramuan yang bisa mempercepat detak jantungnya hingga berakibat fatal. Ramuan itu seharusnya hanya diberikan dalam dosis kecil untuk mengatasi kelelahan. Namun, Ying Yue, dengan kepiawaian seorang aktris, berhasil meyakinkan dokter istana untuk meningkatkan dosisnya secara bertahap, dengan alasan Raja semakin sering mengeluh lelah.

Tidak ada yang curiga. Semua orang melihat Ying Yue sebagai selir yang setia dan penuh perhatian. Bahkan, saat Raja meregang nyawa di ranjangnya, ia memegang erat tangannya, air mata palsu membasahi pipinya.

Kini, setelah Raja tiada, semua mata tertuju padanya. Ada yang curiga, ada yang berduka, ada pula yang ketakutan. Tapi, tidak ada satu pun yang tahu kebenaran. Rahasia itu TERKUNCI RAPAT di dalam hatinya.

Beberapa bulan kemudian, istana dipenuhi persiapan untuk penobatan Pangeran Mahkota. Ying Yue, yang kini bergelar Janda Permaisuri, berdiri di balkon istana, menyaksikan hiruk pikuk di bawah sana. Ia melihat Pangeran Mahkota, seorang pemuda yang lemah dan mudah dipengaruhi, naik ke atas tahta.

Ia tahu, INI adalah bagian dari rencana yang lebih besar. Jenderal Wang, paman dari Pangeran Mahkota, seorang pria ambisius dan kejam, kini memiliki kendali penuh atas kerajaan. Tapi, Ying Yue juga tahu, Jenderal Wang memiliki musuh yang sangat kuat: kelompok pedagang kaya yang dulu mendukung Jenderal Li.

Ia diam-diam mengirimkan pesan kepada mereka, membocorkan informasi tentang rencana Jenderal Wang untuk menekan perdagangan mereka. Kelompok pedagang itu, yang merasa terancam, mulai bergerak, menyebarkan desas-desus tentang keburukan Jenderal Wang, menghasut para bangsawan untuk menentangnya.

Dalam beberapa tahun, kerajaan itu dilanda kekacauan. Jenderal Wang, yang terlalu fokus pada kekuasaan, tidak menyadari bahwa ia telah jatuh ke dalam perangkap yang dipasang oleh Ying Yue. Ia dikhianati oleh orang-orang kepercayaannya sendiri, dikucilkan oleh para bangsawan, dan akhirnya, digulingkan dari jabatannya.

Ying Yue menyaksikan semua itu dari kejauhan, tanpa ikut campur. Ia membiarkan takdir berjalan sesuai dengan kehendaknya. Ia tidak membunuh siapa pun, ia hanya membuka jalan bagi kehancuran mereka sendiri.

Pada akhirnya, Ying Yue meninggalkan istana, membawa serta hanya jepit rambut perak berbentuk burung phoenix. Ia menghilang ke pedesaan, menjalani hidup yang tenang dan sederhana. Tidak ada yang tahu bahwa wanita tua yang ramah itu dulunya adalah selir kesayangan Raja, dalang di balik kehancuran sebuah kerajaan.

Ia tidak menyesal. Ia hanya merasa lelah. Lelah menyimpan rahasia, lelah berpura-pura, lelah hidup dalam bayang-bayang pengkhianatan.

Di suatu malam yang sunyi, ia duduk di bawah pohon tua, memandang langit yang bertaburan bintang. Ia tahu, Jenderal Li pasti bangga padanya. Keadilan telah ditegakkan, meski dengan cara yang pahit dan berliku.

Saat napas terakhirnya keluar, Ying Yue tersenyum tipis. Rahasia itu akan ikut bersamanya ke liang lahat… atau, benarkah demikian?

You Might Also Like: Rahasia Skincare Lokal Untuk Kulit

OlderNewest

Post a Comment